Selamat pagi blogger semua. Pada pagi hari ini saya akan menulis tanggapan saya tentang tulisan dari Bapak Indra Gumantoro sebagai tugas kuliah Ketrampilan Interpersonal yang berjudul "ANALISA DAN IMPLEMENTASI NONAKA’S MODEL DI
TINGKAT UNIVERSITAS (KNOWLEDGE MANAGEMENT
STRATEGY AND IMPLEMENTATION)".
Pendidikan merupakan hal penting dalam lini kehidupan kita. Terlebih lagi jumlah penduduk Indonesia yang banyak, dengan tingkat pendidikan yang rendah berpengaruh pada prosentase kemiskinan yang sampai saat ini belum ditemukan solusi yang tepat. Sehingga saya tertarik untuk memahami paper dari salah satu Dosen saya yang membahas tentang peningkatan sistem pendidikan di Indonesia terutama ditingkat Universitas yang dapat anda lihat pada link berikut :
http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/technoc/article/view/568/337
Pada tahap pertama yaitu proses sosialisasi saya sependapat dengan paparan yang terdapat pada paper tersebut. Memang sudah menjadi kewajiban bagi setiap Dosen untuk membagikan pengalamannya di dunia industri kepada mahasiswanya agar mereka termotivasi untuk mendalami & mengikuti jejak kesuksesan Dosennya. Namun terdapat beberapa permasalahan yang biasa terjadi. Biasanya para Dosen hanya meng-share pengalamannya tanpa tindakan untuk mendorong mahasiswanya melakukan hal serupa. Mungkin dengan cara memberikan training di luar kuliah dapat menjadi opsi. Terutama training dalam kemampuan berkomunikasi dengan konsumen untuk menawarkan produk mereka. Selain itu juga memberikan pengarahan yang berkaitan dengan modal & menghilangkan rasa takut gagal.
Pada tahap kedua yaitu Eksternalisasi. Kurang adanya timbal balik antara mahasiswa dan Dosen dalam proses belajar mengajar. Biasanya Dosen yang cerdas susah untuk sharing dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mahasiswa, sehingga menimbulkan rasa kebosanan. Selain itu juga faktor kepedulian Dosen dengan pemahaman mahasiswanya. Sebagian besar Dosen hanya memberikan mata kulih dengan slide tanpa memberikan pertanyaan kepada mahasiswa sebagai proses timbal balik.
Pada tahap Kombinasi saya kurang setuju dengan paparan pada paper. Menurut saya dengan memberikan materi sebelum proses belajar mengajar dimulai akan mempengaruhi minat mahasiswa memperhatikan penjelasan Dosen di kelas. Lebih baik apabila Dosen hanya menayangkan slide presentasi berupa poin-poin pembahasan sehingga mau tidak mau mahasiswa akan memperhatikan penjelasan Dosen dan mencatat hal-hal yang penting. Dengan mencatat akan lebih memahami & minat mahasiswa membaca lagi akan lebih tinggi.
Pada tahap Internalisasi, meningkatkan kualitas Dosen merupakan hal yang wajib dilakukan karena ilmu pengetahuan tentunya berkembang. Seringkali terjadi perbedaan pendapat antar Dosen yang membuat mahasiswa bimbang harus mengikuti yang mana. Sehingga perlu adanya musyawarah terlebih dahulu sebelum Dosen membagikan pengetahuannya. Sedangkan untuk membuat mahasiswa aktif dalam proses belajar mengajar dengan memberikan kuis & tugas merupakan cara yang cukup efektif.
Pendidikan merupakan hal penting dalam lini kehidupan kita. Terlebih lagi jumlah penduduk Indonesia yang banyak, dengan tingkat pendidikan yang rendah berpengaruh pada prosentase kemiskinan yang sampai saat ini belum ditemukan solusi yang tepat. Sehingga saya tertarik untuk memahami paper dari salah satu Dosen saya yang membahas tentang peningkatan sistem pendidikan di Indonesia terutama ditingkat Universitas yang dapat anda lihat pada link berikut :
http://publikasi.dinus.ac.id/index.php/technoc/article/view/568/337
Pada tahap pertama yaitu proses sosialisasi saya sependapat dengan paparan yang terdapat pada paper tersebut. Memang sudah menjadi kewajiban bagi setiap Dosen untuk membagikan pengalamannya di dunia industri kepada mahasiswanya agar mereka termotivasi untuk mendalami & mengikuti jejak kesuksesan Dosennya. Namun terdapat beberapa permasalahan yang biasa terjadi. Biasanya para Dosen hanya meng-share pengalamannya tanpa tindakan untuk mendorong mahasiswanya melakukan hal serupa. Mungkin dengan cara memberikan training di luar kuliah dapat menjadi opsi. Terutama training dalam kemampuan berkomunikasi dengan konsumen untuk menawarkan produk mereka. Selain itu juga memberikan pengarahan yang berkaitan dengan modal & menghilangkan rasa takut gagal.
Pada tahap kedua yaitu Eksternalisasi. Kurang adanya timbal balik antara mahasiswa dan Dosen dalam proses belajar mengajar. Biasanya Dosen yang cerdas susah untuk sharing dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mahasiswa, sehingga menimbulkan rasa kebosanan. Selain itu juga faktor kepedulian Dosen dengan pemahaman mahasiswanya. Sebagian besar Dosen hanya memberikan mata kulih dengan slide tanpa memberikan pertanyaan kepada mahasiswa sebagai proses timbal balik.
Pada tahap Kombinasi saya kurang setuju dengan paparan pada paper. Menurut saya dengan memberikan materi sebelum proses belajar mengajar dimulai akan mempengaruhi minat mahasiswa memperhatikan penjelasan Dosen di kelas. Lebih baik apabila Dosen hanya menayangkan slide presentasi berupa poin-poin pembahasan sehingga mau tidak mau mahasiswa akan memperhatikan penjelasan Dosen dan mencatat hal-hal yang penting. Dengan mencatat akan lebih memahami & minat mahasiswa membaca lagi akan lebih tinggi.
Pada tahap Internalisasi, meningkatkan kualitas Dosen merupakan hal yang wajib dilakukan karena ilmu pengetahuan tentunya berkembang. Seringkali terjadi perbedaan pendapat antar Dosen yang membuat mahasiswa bimbang harus mengikuti yang mana. Sehingga perlu adanya musyawarah terlebih dahulu sebelum Dosen membagikan pengetahuannya. Sedangkan untuk membuat mahasiswa aktif dalam proses belajar mengajar dengan memberikan kuis & tugas merupakan cara yang cukup efektif.
Demikian ulasan yang dapat saya sampaikan. Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.
